Budayakan kembali membaca dan mengaji agar generasi penerus bangsa memiliki moral dan akhlak yang baik sehingga jauh dari hal-hal negatif yang seringkali diberitakan akhir-akhir ini. Tawuran pelajar, pelecehan se*sual, pelecehan anak, kekerasan rumah tangga, geng motor, dll adalah cerminan dari kurangnya pendidikan moral dan akhlak baik dan membaca dan mengaji adalah dasar atau pondasi utama menuju pendidikan moral dan akhlak baik.
Budayakan kembali membaca dan mengaji adalah salah satu Niat Kang Dada Rosada mewujudkan kota Bandung sebagai “Kota Buku Sejagat” disambut hangat oleh seluruh anggota Ikapi yang hadir dalam acara pembukaan pameran Islamic Book Fair di Landmark Convention Hall Jalan Braga, Rabu 1/5/2013.
Kang dada juga sempat menyampaikan niatnya untuk
memaksimalkan upaya-upaya agar kota Bandung bisa menjadi Kota Buku Sejagat.
Namun, hal ini tentu tidak bisa kang Dada sendirian lakukan. Beliau butuh
kerjasama dari semua pihak untuk mendukung upaya tersebut.
Budayakan kembali membaca dan mengaji adalah salah satu Niat Kang Dada Rosada mewujudkan kota Bandung sebagai “Kota Buku Sejagat” disambut hangat oleh seluruh anggota Ikapi yang hadir dalam acara pembukaan pameran Islamic Book Fair di Landmark Convention Hall Jalan Braga, Rabu 1/5/2013.
Kang dada seperti diberitakan harian umum Pikiran Rakyat
hari ini, juga dianugerahi penghargaan Life Achievement Awards oleh Ikapi JABAR
karena beliau dinilai memiliki kepedulian yang sangat tinggi terhadap
permasalahan buku dan minat baca masyarakat.
![]() |
Pameran Buku Landmark Convention Hall Jl. Braga Kota Bandung |
Para pengarang, para penulis, dan masyarakat harus membantu
agar kota bandung dapat menjadi seperti yang kang Dada harapkan. “Ada
peribahasa bahwa buku adalah gudang ilmu, dan membaca adalah kuncinya, jadi
kalau mau maju dan diperhitungkan, budaya membaca harus ditanamkan,” ucap kang
Dada.
Lalu bagaimana dengan perkembangan minat baca masyarakat
kota Bandung sekarang ini? Minat baca masyarakat mulai mengalami penurunan.
Minat anak dalam membaca buku tergerus kemajuan dunia internet, sebagian besar
anak jaman sekarang sudah terkontaminasi Media alay Jejaring Sosial seperti facebook, twitter, dan situs jejaring alay sosial lainnya.
Akses internet yang semakin cepat dan murah membuat
masyarakat ke bawah pun bisa merasakan kemajuan teknologi yang satu ini. Apakah
minat baca anak bisa digalakan lagi? Bisa, tapi harus ada peran penting dari
orang tua.
Menggalakan kembali budaya membaca bisa asalkan ada peranan
orang tua. Masih ingatkah dulu ketika itu setiap hari, setelah selesai
sembahyang maghrib, anak-anak berkumpul di mesjid, mereka berebutan untuk mengumandangkan Adzan dan mengambil
kitab suci Alquran untuk dibaca dan diterjemahkan.
Lalu beberapa ayat dalam Alquran dibaca bergiliran dengan
dibimbing oleh salah satu ustad DKM mesjid. Saya yang ketika itu masih
anak-anak, tahun 87-an dengan penuh semangat membaca Alquran sampai waktu Isya
berkumandang.
Alah bisa karena biasa. Kebiasaan akan muncul, ketika kita
mau mengawali itu semua dengan niat baik. Semua orang berperan, tidak hanya
orang tua, pemerintah, dan pemuka agama pun harus bisa membudayakan hal semacam
ini kembali.
Bangsa Indonesia sudah jauh dari Rahmat Tuhan, kalau sudah
jauh, maka tunggulah saat-saat kehancurannya. Kalu sudah begini, kekayaan tidak
berguna, pakaian bagus, mobil mewah, dan semua kesenangan dunia pun menjadi
tidak berguna.
Sudah waktunya bagi kita semua, dimulai diri pribadi
masing-masing untuk meneladani sikap-sikap Rosululloh S.A.W meskipun sangat
sulit. Mulailah dari hal yang kecil untuk mewujudkan hal yang besar.
“Litle Thing’s Can make a different for a big Purpose” so.. Keep
spirit for a better life future.
Comments
Post a Comment